Komunitas Nasionalis Pertama Dalam Islam

anakkos.com - Apakah konsep nasionalis itu baru baru ini ada atau sudah sejak lama? hubbul wathon minal iman "mencintai negeri sebagian dari iman" apakah sudah menjawab tentang konsep nasionalisme tersebut? jika belum berikut ada ulasan menarik tentang komunitas nasionalis pertama dalam islam, di kutip dari lam facebook Haidar Aly Mahmudi.

Komunitas Nasionalis Pertama Dalam Islam


Nabi Muhammad tidak pernah membuat sistem Kekhalifahan dalam politik (kalo ada tokoh yg punya dalil bahwa nabi pernah membuat sistem kekhalifahan ini, saya akan beli bukunya). Tapi dalam membangun politik nabi membuat fondasi dasar NASIONALISME dimana wilayah teritorial nasionalnya adalah Yatsrib yg selanjutnya menjadi Madinah.

Madinah atau dalam istilah Yunani adalah Polis menurut Ibnu Khaldun adalah komunitas masyarakat, bangsa yg di dalamnya ada sebuah sistem tamaddun, masyarakat yg berperadaban. Masyarakat ini didalamnya ada sistem hukum, politik, sistem ekonomi, militer dan ilmu pengetahuan. Nabi memilih nama Madinah untuk membedakan dengan komunitas lain, baik itu romawi, persia, atau Quraisy yg tidak ada kesetaraan dalam hukum dan sosial.

Teks di atas adalah salah satu pasal dari piagam Madinah (konstitusi madinah) yg disepakati oleh nabi, kaum muslim, Yahudi, dan penganut Paganisme. Kelompok masyarakat ini diikat dalam satu konstitusi yg mengatur sistem sosial, politik dan militer.

Sistem politik Nasionalis ini adalah sebuah terobosan pemikiran politik yg sangat solutif terutama dalam masyarakat modern hari ini yg multikultural. Sampai nabi wafat, tidak pernah ada pergantian bentuk politik menjadi sistem yang lain.

Waktu islam sudah berkembang luas terutama di wilayah Yaman, nabi tidak pernah mengklaim Yaman sebagai teritorial Madinah. Waktu itu yg menjadi Gubernur Yaman adalah Bazan, yg sudah masuk Islam. Tapi Bazan tetap tunduk pada negara induknya yaitu Persia.

Seiring dengan perkembangan wilayah teritorial, sistem politik ini selanjutnya berkembang dan menjadi Imarah (Emirat). Tapi Imarah ini tidak sama dengan konsep Imarah kelompok Al qaeda, karena zaman paska nabi menggunakan PEMILIHAN UMUM (bai'at).

Lantas bagaimana jika sekarang ada sekelompok orang yang mengajak atau mewacanakan sistem ke khilafahan yang terpusat oleh 1 orang di dunia dari pada nasionalisme?